Senin, 13 Januari 2014

Pembentukan Ikatan C-C

voni sukawati (f1c111023)


Pembentukan ikatan C-C
Atom larbon memiliki dua orbital (2s dan 2p) untuk membentuk ikatan. Ikatan tunggal C-C merupakan ikatan sigma pada orbitas hibrid sp3 dari dua atom karbonnya. ikatan sigma (ikatan σ) adalah sejenis ikatan kimia kovalen yang paling kuat. Ikatan sigma dapat dijelaskan dengan jelas untuk molekul diatomik menggunakan konsep grup simetri.
Atom karbon memiliki konfigurasi ground-state 1s2 2s2 2px1 2py1. pada kulit terluar terdapat dua elektron dalam orbital 2s, dan dua elektron tak perpasangan dalam orbital 2p:
 
Alternatifnya adalah, satu elektron pada orbital 2s dipromosikan ke orbital 2pz. Konfigurasi baru ini memiliki satu elektron yang berada pada tingkat energi yang lebih tinggi dari ground-state
 
Pada posisi tereksitasi, karbon memiliki empat elektron tak berpasangan dan dapat membentuk empat ikatan. pembentukan ikatan C-C terbentuk karena dua atom yang sama (karbon) saling berdekatan, maka kedua fungsi gelombang 1s  dapat bergabung secara konstruktif sehingga keduanya saling menguatkan ketika terjadi overlap dan dihasilkan bonding molecular orbital (bonding MO).
Pembentukan Ikatan C-C
1.      Melalui reaksi radikal bebas
 
Tidak terkendali, daat melakukan reaksi berantai (tidak digunakan dalam sintesis)
2.      Melalui reaksi antara C+ dengan C-

Lebih terkendali, digunakan dalam sintesis.
Pertanyaan :
Mengapa pembentukan ikatan C-C melalui reaksi antara C+ dengan C- lebih terkendali dibandingkan melalui reaksi radikal bebas ?


3 komentar:

  1. Karena reaksi radikal bebas bersifat tidak stabil sedangkan reaksi C+ dan C- terjadi sintesis sehingga lebih terkendali

    BalasHapus
  2. saya mencoba menanggapi pertanyaan dari admin
    karena elektron pada radikal bebas memerlukan pasangan untuk menyeimbangkan nilai spinnya, sehingga molekul radikal menjadi tidak stabil dan mudah sekali bereaksi dengan molekul lain, membentuk radikal baru.

    BalasHapus
  3. saya mencoba menanggapi pertanyaan dari admin,
    itu dikarenakan pada reaksi radikal yang terjadi memerlukan pasangan untuk mebuatnya stabil, sehingga molekul radikal mengambil pasangan elektron dari molekul lainnya, sehingga menyebabkan molekul lainya ikut-ikutan menjadi radikal atau yg biasa disebut reaksi berantai, inilah yang menyebabkan jika melalui reaksi radikal cendrung tidak stabil.

    BalasHapus